Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2019

PENGERTIAN PNEUMONIA

PENGERTIAN PNEUMONIA Pneumonia atau dikenal juga dengan istilah paru-paru basah adalah infeksi yang mengakibatkan peradangan pada kantong-kantong udara di salah satu atau kedua paru-paru. Pada penderita pneumonia, sekumpulan kantong-kantong udara kecil di ujung saluran pernapasan dalam paru-paru (alveoli) akan meradang dan dipenuhi cairan atau nanah. Akibatnya, penderita mengalami sesak napas, batuk berdahak, demam, atau menggigil. Bakteri, virus, dan jamur merupakan organisme yang dapat menyebabkan pneumonia. Namun pada penderita dewasa, kondisi ini paling sering disebabkan oleh infeksi bakteri. Pneumonia merupakan salah satu penyebab kematian pada anak tertinggi di dunia. Badan Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan bahwa penyakit ini menjadi pemicu 16% kematian anak-anak berusia di bawah 5 tahun. Pada tahun 2015, terdapat lebih dari 900.000 anak-anak yang meninggal akibat pneumonia. Di Indonesia sendiri, lebih dari 500.000 balita menderita pneumonia dan telah merengg...

GEJALA PNEUMONIA

GEJALA PNEUMONIA Gejala tersebut dapat berkembang secara tiba-tiba atau perlahan selama 24 hingga 48 jam. Gejala yang ringan menyerupai gejala flu, hanya biasanya durasinya lebih lama. Sedangkan gejala lain yang biasa terlihat pada penderita pneumonia adalah: Demam . Berkeringat dan menggigil. Batuk  kering atau batuk dengan dahak kental berwarna kuning, hijau, atau disertai darah. Sesak napas. Nyeri dada ketika menarik napas atau  batuk Mual  atau muntah Diare Selera makan menurun Lemas Detak jantung menjadi cepat Pada penderita lansia di atas 65 tahun, pneumonia bisa terjadi tanpa demam, namun bisa disertai  penurunan kesadaran , seperti tampak bingung atau kurang waspada.

DIAGNOSIS PNEUMONIA

DIAGNOSIS PNEUMONIA Setelah menanyakan gejala yang dialami penderita, dokter akan memeriksa rongga dada dengan menggunakan stetoskop untuk mengetahui kondisi paru-paru. Jika pasien dicurigai menderita pneumonia, maka pemeriksaan penunjang diperlukan untuk dapat memastikan diagnosis tersebut. Pemeriksaan yang akan dilakukan, antara lain: Pulse oximetry ,  yaitu  proses pengukuran kadar oksigen dalam darah. Foto R ontgen dada ,  untuk memastikan keberadaan pneumonia serta tingkat keparahannya. Tes darah ,  untuk memastikan keberadaan infeksi dan mengidentifikasi jenis organisme yang menyebabkan infeksi. Tes urine,  untuk mengidentifikasi bakteri  Streptococcus pneumonia  dan  Legionella pneumophila . Pemeriksaan sampel dahak.  Sampel dahak diambil untuk mengetahui penyebab infeksi. Jika pasien berusia di atas 65 tahun dengan gejala yang lebih serius, maka dokter perlu melakukan pemeriksaan tambahan. Pemeriksaan tersebut beru...

PENYEBAB PNEUMONIA

PENYEBAB PNEUMONIA Pneumonia terjadi saat kuman mengalahkan sistem kekebalan tubuh, sehingga menimbulkan peradangan pada paru-paru. Infeksi yang paling sering terjadi disebabkan oleh bakteri dan virus dalam udara yang kita hirup. Berdasarkan kuman penyebabnya, pneumonia dapat digolongkan menjadi: Pneumonia akibat bakteri . Bakteri penyebab pneumonia yang paling umum adalah  Streptococcus pneumoniae .  Sedangkan bakteri lainya adalah  Chlamydophila pneumonia . Pneumonia  a kibat  v irus .  Sebagian virus penyebab batuk pilek atau  flu  juga bisa menyebabkan pneumonia. Pneumonia karena virus menimbulkan gejala yang lebih ringan dan lebih singkat dibanding pneumonia karena bakteri. Pneumonia  a kibat   jamur.  Orang dapat terjangkit kondisi ini jika menghirup spora jamur dalam jumlah banyak, yang bisa didapat dari tanah atau kotoran burung. Pneumonia akibat jamur lebih rentan terkena pada orang yang memiliki penyakit kronis a...

PENCEGAHAN PNEUMONIA

PENCEGAHAN PNEUMONIA Pencegahan pneumonia dapat kita lakukan dengan langkah-langkah sederhana. Beberapa di antaranya: Menjalani vaksinasi . Vaksin merupakan salah satu langkah agar terhindar dari pneumonia. Harap diingat bahwa vaksin pneumonia bagi orang dewasa berbeda dengan anak-anak. Mempertahankan sistem kekebalan tubuh.  Hal ini dapat dilakukan dengan menjalankan pola hidup sehat, seperti cukup beristirahat, mengonsumsi makanan bergizi, dan rutin berolahraga. Menjaga kebersihan.  Contoh paling sederhana adalah sering mencuci tangan agar terhindar dari penyebaran virus atau bakteri penyebab pneumonia. Berhenti merokok.  Asap rokok dapat merusak paru-paru, sehingga paru-paru lebih mudah mengalami infeksi. Hindari konsumsi minuman beralkohol.  Kebiasaan ini akan menurunkan daya tahan paru-paru, sehingga lebih rentan terkena pneumonia beserta komplikasinya.

PENGOBATAN PNEUMONIA

PENGOBATAN PNEUMONIA Pengobatan pneumonia bertujuan untuk menyembuhkan infeksi yang terjadi, serta mencegah komplikasi yang ditimbulkan. Pengobatan dilakukan sesuai penyebab serta tingkat keparahan yang dialami. Untuk pneumonia ringan, pasien akan diberi obat berupa: Obat p ereda nyeri .  Obat ini diberikan untuk meredakan demam dan rasa tidak nyaman. Contoh obat ini adalah ibuprofen atau  paracetamol . Obat batuk.  Obat ini dapat meredakan batuk sehingga penderita bisa beristirahat. Pemberian obat ini sebaiknya dilakukan dalam dosis yang rendah. Selain meredakan batuk, terdapat jenis obat batuk yang berfungsi untuk mengencerkan dahak. Antibiotik.  Obat ini digunakan untuk mengatasi pneumonia akibat bakteri. Sebagian besar penderita pneumonia memberi respons yang baik terhadap antibiotik dalam waktu 1-3 hari. Di samping pemberian obat, beberapa upaya mandiri juga dapat dilakukan di rumah untuk mempercepat kesembuhan dan mencegah pneumonia kambuh kembali....